Makam Kiai Jinten terletak di Dusun Pengilon, Mangunsari, Sidomukti, Kota Salatiga. Menurut ceritera yang pernah hidup dan berkembang di daerah, khususnya di Pengilon (Mangunsari) ini, Kiai Jinten berasal dari Banten. Beliau termasuk seorang perintis kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang secara gigih melawan pemerintah Belanda di daerah Banten. Mengingat dalam perang Belanda, mengalami kekalahan baik dari segi senjata maupun jumlah tentara yang dihadapi maka terpaksa beliau pun lari meninggalkan Banten menuju ke arah timur. Akhirnya, sampailah beliau di Jawa Tengah, lalu menetap di daerah sekarang ini.

Menurut nara sumber, Kiai Jinten termasuk cikal bakal Dusun Pengilon yang sangat banyak jasanya terhadap masyrakat. Selama hidup, beliau selalu memperhatikan kepentingan masyarakat. Semua diajak membicarakan apa yang sebaiknya dilakukan sehingga beliau sangat disegani oleh seluruh lapisan masyarakat. Dikatakan pula bahwa setiap malem dua puluh satu bulan puasa diadakan silaturahmi dengan mengadakan selamatan bersama antaranggota keluarga dan masyarakat. Mereka datang ke makam mengadakan ziarah dengan memanjatkan doa agar arwah beliau diterima di sisi Tuhan, dan segala dosanya diampuni.

Makam Kiai Jinten bagi masyarakat setempat masih dianggap keramat, setiap hari dan bulan tertentu banyak orang yang datang untuk berziarah. Nilai magis lain Kiai Jinten, beliau suka menolong kepada sesama semasa hidup, dan tidak suka perbutan yang tidak baik. Beliau terkenal sebagai seorang yang jujur dan andap asor, sering berbuat amal kepada orang lain yang membutuhkan. Sedang nilai mitosnya, oleh para peziarah dikatakan bahwa beliau adalah seorang pengayom dan pelindung dalam hal kebaikan. Hal ini diperkuat oleh keterangan juru kunci atau yang merawat makam tadi bahwa yang datang dengan mohon sesuatu hampir semuanya dapat terlaksana dengan baik dan berhasil. Oleh karena itu, banyak yang datang untuk mohon sesuatu sesuai dengan apa yang dimintanya.

FASILITAS